|
“Aku memiliki kehidupan biasa, sebuah kehidupan keluarga. Namun semuanya lenyap dalam seketika. Aku bukan lagi orang yang sama. Bom-bom itu jatuh meleset beberapa kilometer dari sasaran, langsung menimpa daerah perumahan, di mana sama sekali tak ada sasaran militer. Aku yang pertama masuk ke sana, untuk membersihkan bom-bom tersebut sehingga tak ada warga sipil yang terluka. Namun itu malah terjadi padaku. Mungkin lebih baik demikian. Lebih baik aku yang terluka ketimbang anak-anak tak berdosa menjadi korbannya. Tatkala aku terbaring di tanah, aku tak merasakan sakit. Tapi begitu kulihat lengan kananku telah hilang. Rasanya mengerikan,” ujar Sladjan Vuckovic.
|