|
Nadat hy die bewyse vir die opstanding soos deur die evangelie-skrywers verskaf ondersoek het, het die gestorwe Simon Greenleaf, 'n outoriteit in regsgeleerdheid te Harvard, dit so saamgevat: "Dit was dus onmoontlik dat Sy dissipels sou kon volhard daarin om hul vertellinge as waarheid te verkondig indien Jesus nie werklik uit die dood opgestaan het nie. Hierdie feit was vir Jesus se dissipels 'n realiteit, net soos enige ander feit."
|
|
Berabad-abad lamanya, kebanyakan ahli-ahli pikir yang meneliti bukti dari kebangkitan tersebut menjadi percaya, dan tetap percaya, bahwa Isa hidup. Setelah menguji bukti-bukti kebangkitan yang diberikan oleh penulis-penulis Injil, Simon Greenleaf, seorang penulis berita resmi pada Sekolah Hukum Harvard, menyimpulkan: "Hal yang mustahil adalah mereka selalu mempertanyakan kebenaran yang mereka alami, bahwa Isa telah benar-benar bangkit dari kematian, dan mereka tidak mengetahui kenyataan ini seperti mereka mengetahui fakta-fakta lain." John Singleton Copley, yang dikenal sebagai seorang pemikir hukum yang terbesar dalam sejarah Kerajaan Inggris, mengatakan, "Saya benar-benar tahu apa yang dimaksud dengan bukti itu, dan saya katakan pada anda, bahwa bukti-bukti mengenai kebangkitan itu belum pernah dapat dipatahkan."
|