|
Kita membicarakan sejarah purbakala yang paling penting, yakni asal usul kita. Hal ini merupakan isu yang terus menerus menyentuh hati kita. Begitu dalamnya sampai menjadikannya suatu ancaman. Ini berbeda dengan ilmu pengatahuan yang lain. Bila benar-benar ada Allah yang menciptakan dan berhak menghakimi kita setelah ajal, maka sungguh bodoh kalau kita bersikukuh menentang realitas, menutup mata dan menyatakan bahwa Ia tidak ada. Sesungguhnya kita adalah makhluk-makhluk kecil dengan segala keterbatasan yang menempel pada sebuah bola biru di pinggiran alam semesta dalam sebuah galaksi. Kita juga terbatas hanya punya 5 pancaindera. Sebagian orang yang merasa “paling pintar”, menyatakan dirinya bijaksana, menyimpulkan bahwa apa yang ada ini haruslah menjawab pemahaman kita yang terbatas. Ilmu evolusi dengan para pendukungnya, mungkin benar-benar konyol, tapi istilah sains penciptaan yang kita mengerti bukanlah pusat dari semua ini.
|